Atur sana, atur sini, atur ini, atur itu !
Get another job please !
Get another job please !
Pacaran itu pengennya saling berbagi, saling mengerti, dan saling mendukung. Pengennya, pacar bisa menerima kita apa adanya. Ya, nggak ? Di awal cerita sih, pacar baik banget dan pengertian sekali. Tapi bagaimana nih kalau si dia mulai berubah jadi “manager” kita alias atur sana atur sini ? Yuk, kita cari solusinya !
Ciri si dia “berevolusi”
Perubahan si dia dari Mr. Nice Guy menjadi “Mr. Manager” ada ciri-cirinya loh !
Waktunya “berperang”
Kalau si dia mulai mengatur kita, harus ini harus itu, berarti saatnya kita menyampaikan aspirasi kita ! Jangan cuma diam saja karena takut ribut dan diputusin sama dia. Kalau kita mau hubungan ini lebih nyaman buat berdua, kita harus berbuat sesuatu dengan strategi yang tepat. It’s all about making you’re life happier and easier ! Kita bisa mulai dari …
Strategi 1 : Ajak si dia ngobrol dan saat itu adalah kesempatan kita untuk mengeluarkan uneg-uneg. Bilang saja terus terang kalau kita nggak suka diatur-atur. Kasih juga alasan yang tepat kenapa kita nggak suka diatur. Dan minta dia membayangkan kalau kita mengatur-atur dirinya.
Strategi 2 : Si dia mulai ngatur-ngatur ? Langsung ngambek saja ! Lancarkan aksi mogok ditambah aksi muka manyun. Siapa tahu dia jadi sadar kalau kelakuannya mengatur-atur kita itu salah.
Strategi 3 : Break the rules ! Misalnya, dia melarang kita shopping bareng sobat karena dia maunya kita nongkrong sama sobatnya, cuekin saja dan kita tetap shopping and have fun sama sobat kita. Dia bilang warna pink pasaran, tetap pakai baju pink atau aksesoris pink favoritmu.
Strategi 4 : Segala cara buat negosiasi sudah dilakukan ? Capek juga ngingetin dia buat nerima kita apa adanya ? Ya, sudahlah ! Nggak ada lagi yang bisa dipertahankan. Namanya juga pacaran, proses adaptasi untuk bisa menerima satu sama lain. Kalau cuma satu pihak yang bisa menerima lainnya, berarti proses adaptasi itu nggak berjalan dengan baik dong …
Perubahan si dia dari Mr. Nice Guy menjadi “Mr. Manager” ada ciri-cirinya loh !
- Punya hobi baru, mengkritik kita dengan hal yang nggak membangun. Misalnya dia tiba-tiba bilang, “Ngapain sih kamu suka warna pink ! Itu kan pasaran !”
- Melarang-larang. Dia mulai membatalkan sepihak acara kumpul-kumpul kita bareng sobat dengan menjadwalkan kita acara berduaan atau kumpul bareng teman-temannya.
- He becomes your owner. Semua yang dia mau kita lakukan harus dituruti. Misalnya pulang sekolah harus bareng dia, ikut les harus yang sekelas sama dia, mau nonton harus sama dia, harus nurut semua yang dia bilang, dll. Intinya kita nggak punya lagi dunia sendiri dan acara yang kita buat sendiri.
Waktunya “berperang”
Kalau si dia mulai mengatur kita, harus ini harus itu, berarti saatnya kita menyampaikan aspirasi kita ! Jangan cuma diam saja karena takut ribut dan diputusin sama dia. Kalau kita mau hubungan ini lebih nyaman buat berdua, kita harus berbuat sesuatu dengan strategi yang tepat. It’s all about making you’re life happier and easier ! Kita bisa mulai dari …Strategi 1 : Ajak si dia ngobrol dan saat itu adalah kesempatan kita untuk mengeluarkan uneg-uneg. Bilang saja terus terang kalau kita nggak suka diatur-atur. Kasih juga alasan yang tepat kenapa kita nggak suka diatur. Dan minta dia membayangkan kalau kita mengatur-atur dirinya.
Strategi 2 : Si dia mulai ngatur-ngatur ? Langsung ngambek saja ! Lancarkan aksi mogok ditambah aksi muka manyun. Siapa tahu dia jadi sadar kalau kelakuannya mengatur-atur kita itu salah.
Strategi 3 : Break the rules ! Misalnya, dia melarang kita shopping bareng sobat karena dia maunya kita nongkrong sama sobatnya, cuekin saja dan kita tetap shopping and have fun sama sobat kita. Dia bilang warna pink pasaran, tetap pakai baju pink atau aksesoris pink favoritmu.
Strategi 4 : Segala cara buat negosiasi sudah dilakukan ? Capek juga ngingetin dia buat nerima kita apa adanya ? Ya, sudahlah ! Nggak ada lagi yang bisa dipertahankan. Namanya juga pacaran, proses adaptasi untuk bisa menerima satu sama lain. Kalau cuma satu pihak yang bisa menerima lainnya, berarti proses adaptasi itu nggak berjalan dengan baik dong …
Tika Dewi
0 Comments:
Post a Comment