Diet atau 'Diet' ?

The only way to keep your health is ...
To eat what you dont want, drink what you dont like,
And do what you rather not
(Mark Twain, Pengarang)

Buat kita kaum cewek, berat badan dan ukuran tubuh jadi masalah sensitif, nih. Jadi, kalau ada satu orang saja yang bilang kita gendut, wah ... langsung kayak ‘kebakaran jenggot’ deh ! Akhirnya, kita pun menyiksa diri dengan menahan rasa lapar dan melakukan berbagai aksi diet lainnya, demi mendapatkan berat badan ideal menurut versi kita sendiri. Masalahnya, apakah diet yang kita lakukan itu sudah tepat ? Atau justru malah salah kaprah ? Soalnya, kalau diet sembarangan bisa berakibat fatal, loh !

Diet = makanan

Jangan coba-coba diet sebelum kita tahu apa arti diet itu sendiri. Menurut dr. Ikhsan Mokoagow, M. Med. Sci, pengertian diet dalam bahasa kedokteran adalah makanan. Jadi, kalau kita melakukan diet, berarti kita membatasi konsumsi makanan yang mengandung unsur tertentu, dengan cermat dan tepat. “Misalnya diet rendah garam untuk penderita hipertensi atau diet rendah gula untuk penderita diabetes. Dengan kata lain, diet yang kita jalankan tersebut, bertujuan untuk mengurangi unsur berlebih di dalam tubuh, agar kita menjadi sehat,” jelas dr. Ikhsan.

Nah, masalahnya kita nggak ngerti tentang diet seperti apa yang paling tepat buat kita. Dan akhirnya jadi diet sembarangan deh, tanpa tahu makanan apa saja yang mestinya kita kurangi dan makanan apa yang harus lebih banyak kita konsumsi. Bahkan lebih nekad lagi, kita mati-matian menahan rasa lapar dan makan sesedikit mungkin, dengan pemikiran bahwa semakin sedikit makan, berarti makin cepat pula kita menjadi kurus ! Wah ... siapa bilang ?

Diet = pakai aturan

Melakukan diet dengan main ‘hajar’ kayak gitu, bahkan nekad sampai nggak makan sama sekali, jelas merupakan sebuah kesalahan besar ! Diet harus ada aturan mainnya ! Seperti yang dibilang oleh dr. Ikhsan di atas, diet yang kita lakukan adalah dengan mengurangi dan membatasi unsur-unsur berlebih yang ada di dalam tubuh kita. “Hanya dokter atau ahli gizi lah, yang bisa mengetahui secara persis, unsur apa saja yang berlebih pada tubuh seseorang dan diet seperti apakah yang paling tepat untuk dilakukan,” jelas dr. Ikhsan lagi.

Jadi, kita nggak bisa tuh melakukan diet dengan menebak-nebak sendiri. Misalnya, karena ngerasa gendut, akhirnya kita sama sekali nggak mau makan nasi (karbohidrat). Padahal, belum tentu tubuh kita memang kelebihan karbohidrat dan harus mengurangi asupan karbohidrat. Gimana kalau sebaliknya ? Malah berabe kan ?

Diet = sehat luar dalam

Soalnya, di usia pertumbuhan seperti sekarang ini, kita butuh banget kandungan nutrisi yang tepat dari semua makanan yang kita santap setiap hari. Kalau sampai kekurangan nutrisi gara-gara diet kita yang sembarangan itu, wah ... banyak efek samping negatif yang bakal kita rasakan. Secara fisik, kita bakal ‘ambruk’ terserang berbagai penyakit ! Mulai dari maag, radang usus, osteoporosis (pengeroposan tulang), bahkan juga menopause dini (berhentinya menstruasi pada usia yang masih muda).

Selain bakal menyerang fisik, ternyata diet yang asal-asalan juga bisa mengganggu kesehatan mental kita. Saking pengennya kurus, akhirnya banyak remaja yang terserang eating disorder (penyakit kelainan pola makan) seperti bulimia dan anorexia.

Bulimia adalah suatu kelainan yang ditandai dengan binge (makan dalam jumlah yang banyak), setelah itu memuntahkannya dengan bantuan obat pencahar atau dengan memasukkan jari ke tenggorokan. Para penderita penyakit ini, pengen banget kurus, tapi nggak bisa tahan keinginan mereka buat menyantap makanan yang enak-enak. Akhirnya, daripada gendut setelah makan makanan yang enak-enak dalam porsi besar, mereka pun memilih untuk memuntahkan makanan itu lagi ! Yikes !

Anorexia, pernah dialami oleh seleb Ashley Olsen yang terpaksa dirawat di sebuah pusat rehabilitasi buat mengatasi penyakit anorexia-nya. Penderita penyakit ini, badannya kurus banget kayak tulang belulang. Tapi anehnya, tiap kali bercermin, mereka selalu melihat bayangan diri mereka yang gendut. Dan akhirnya, bikin mereka nggak mau makan sama sekali ! Pokoknya, penderita ini ‘parno’ banget deh sama yang namanya makanan. Nggak jarang para penderita anorexia yang 95%-nya dialami oleh cewek ini, bisa kehilangan siklus menstruasinya ! Seram banget nggak sih ngebayangin di umur yang belum genap 17 tahun, kita sudah nggak menstruasi lagi ? Hiii ...

Diet salah = makin gendut !

Lemari Cinta - Diet atau 'Diet' ?Diet sembarangan dengan menahan rasa lapar secara terus-menerus, mungkin memang bisa bikin kita kurus. Tapi ... kurus karena sakit ! Selain sakit, ada kemungkinan lain yang mesti kita waspadai loh. Diet sembarangan, justru bisa bikin kita malah jadi lebih gendut ! Misalnya kalau kita diet dengan menggunakan bantuan obat-obatan penurun berat badan. Saat kita berhenti mengkonsumsi obat tersebut, maka berat badan kita pun bakal kembali ke berat semula, bahkan bertambah ! Hal ini disebabkan karena diet yang kita lakukan, nggak memakai cara yang tepat dengan mengatur pola makan yang baik. Tapi memilih cara instan yang nggak terjamin keberhasilannya. Atau contoh lainnya yaitu diet sembarangan dengan menahan rasa lapar. Diet seperti ini, bukannya bikin kurus, tapi justru bikin kita jadi tambah gendut. Soalnya, pada saat menahan rasa lapar, keinginan kita untuk makan justru jadi lebih besar. Dan saking kelaparan banget, akhirnya pada saat makan, kita bakal melahap makanan dalam porsi besar ! Wah ... gawat kan ?

Lagipula, menurunkan berat badan itu butuh proses dan cara yang tepat. Nggak bisa dengan cara instan yang dalam waktu sekejap bisa langsung kurus. Kalau berat badan kita turun dengan drastis dalam waktu singkat, maka (biasanya) nggak lama kemudian berat badan kita pun akan kembali seperti semula, bahkan lebih gemuk dibanding sebelum kita melakukan diet !

Selain itu, satu hal penting lainnya yang harus kita pikirkan adalah seberapa penting kita melakukan diet ? Di usia pertumbuhan seperti sekarang ini, kita justru nggak boleh sembarangan melakukan diet. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian, sebanyak dua pertiga dari remaja yang melakukan diet sebelum genap berusia 14 tahun, punya kemungkinan dua kali lipat akan melakukan diet lebih besar dari 20 kali, dibanding mereka yang melakukan diet di usia remaja. Hasil lainnya juga menyebutkan bahwa sekitar 8 dari 10 remaja yang melakukan diet sebelum usia 14 tahun, nggak bisa mempertahankan penurunan berat badannya secara permanen ! Jadi, cuma kurus sebentar tapi habis itu ‘melar’ lagi deh !

Lakukan dengan benar

Sebelum melakukan diet, konsultasikan lebih dulu ke dokter atau ahli gizi. Tapi ada tips sederhana yang bisa kita lakukan mulai dari hari ini :

  1. Makan secukupnya, dengan gizi yang seimbang. Jangan nolak kalau Mama masak sayur, penting buat pencernaan kita.

  2. No more malas-malasan ! Kalau ada tangga, kenapa maksain diri harus naik lift atau escalator ? Bangun tidur jangan kesiangan lagi dong, biar bisa olahraga. Usahakan berolahraga secara teratur ya.

  3. Tahan ... tahan ... tahan ... jangan ngemil ! Sesekali sih boleh, tapi kalau tiap hari ? Waduh, mendingan ganti popcorn kamu dengan buah segar.

  4. Banyak minum air putih. Selain bikin kulit sehat, juga bikin pencernaan dan pembakaran lemak dalam tubuh kita jadi lebih sempurna.

  5. Yang paling penting dari semua ini adalah ... punya badan yang sehat ! Buat apa punya badan kurus, tapi penyakitan ? Wah ... nggak mau banget kan ?>

Mitos, nih !

Ada beberapa hal seputar diet yang sebenarnya salah kaprah nih :

Stop mengkonsumsi lemak. Jangan langsung menghindari lemak sebelum kita tahu sebenarnya dari tangan para ahli, unsur apa yang harus kita kurangi dari tubuh kita. Dan jawabannya ... belum tentu lemak ! Tapi kalau tiap hari kita suka makan 10 gorengan, sekarang kurangi dong. Misalnya jadi seminggu sekali saja.

Nggak usah sarapan. Sarapan sangat penting bagi tubuh untuk menyuplai energi biar kita bisa melaksanakan rutinitas sehari-hari dan terhindar mengkonsumsi makanan ringan bergula atau berlemak pas lapar di pagi hari. Jadi, nggak pengen ngemil lagi deh.

Produk non fat, nggak bikin gemuk. Siapa bilang ? Label ‘non fat’ pada kemasan produk makanan atau minuman, bukan berarti bisa kita konsumsi sepuasnya dan nggak bakal bikin kita gendut. Misalnya biskuit non fat yang kandungan lemaknya memang 0%. Biskuit tersebut masih punya sumber kalori lain seperti karbohidrat dan protein yang berpotensi bikin gemuk juga kan ? Jadi, kita tetap nggak boleh ‘kalap’ makan sepuasnya, mentang-mentang ada tulisan non fat pada label kemasan.

Jauhi susu. Susu memiliki kandungan kalsium yang bisa membantu proses pembakaran lemak dalam tubuh kita loh ! Yang bikin gemuk itu adalah kalau kita minum susu berlebih tapi nggak diimbangi dengan aktifitas atau olahraga.

Jus lebih baik daripada buah segar. Jus memang baik, tapi makan buah-buahan jauh lebih baik. Karena, buah mengandung serta yang penting banget buat melancarkan pencernaan.

Jangan makan nasi. Nasi itu nggak bikin gemuk selama dikonsumsi secukupnya, diimbangi dengan gizi lain, dan sesuai dengan aktifitas kita sehari-hari. Daripada makan sepotong brownies, mendingan makan nasi dengan menu gizi lengkap setiap harinya. Kenyang dan nggak bikin kita pengen ngemil ini itu lagi deh.


Danthy

0 Comments:

:a: :b: :c: :d: :e:
:f: :g: :h: :i: :j:
:k: :l: :m: :n: :o:
:p: :q: :r: :s: :t:
:u: :v: :w: :x: :y:
:z: :1: :2: :3: :4:
:5: :6: :7: :8: :9:
:10: :11: :12: :13: :14:

Post a Comment

newer post older post