Bye-Bye Sakit Hati ... !

Hati yang luka
meski sulit
dapat disembuhkan.

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mau kecewa karena dikhianati orang yang dicintai, sedih karena merasa ditinggal orang yang disayangi, atau marah karena mendapat perlakuan tidak adil. Semua itu bisa jadi luka dalam yang kalau nggak diobati, jadi penyakit hati menahun yang selalu menyertai kita seumur hidup. Nggak ada hal yang lebih menyedihkan kalau hidup kita selalu memikul beban “sakit hati” tersebut. Kenapa ? Karena kita nggak pernah merasa damai dan ‘lepas’. Bayangin saja, mata kita pasti capek karena terus ngeluarin air mata. Belum lagi ditambah rasa benci, nggak percaya orang lain, dendam ... pokoknya bawaannya ‘parno’ deh ! Tapi, sabar dulu. Sebenarnya penyakit hati ini bisa disembuhkan kok ! Asal kita tahu bagaimana menyikapinya. Yuk kita obati ...

Gara-gara sakit hati

Sebut saja namanya Hera. Sudah hampir tiga tahun ini, Hera pacaran sama cowok lucu bernama Timmy. Sampai suatu hari, hubungan mereka harus bubar karena Timmy selingkuh dengan sahabat Hera. Wajar kalau Hera merasa sakit hati karena ditusuk dari belakang sama orang-orang yang disayang. Sejak itu, Hera sering menutup diri terhadap cowok lain dan nggak punya teman dekat. Hera juga nggak percaya lagi sama semua orang karena menurut dia, orang-orang pasti akan menyakiti dirinya lagi.

Lemari Cinta - Bye-Bye Sakit Hati ...!Apa yang dialami Tika lebih gawat lagi. Sejak ayahnya meninggalkan Tika dan keluarganya untuk ‘hidup’ dengan wanita lain, dia berubah total. Dari cewek manis menjadi cewek ugal-ugalan dan mengkonsumsi narkoba !

Lain Hera, lain Tika, lain pula Maya. Segala yang ada di diri Maya selalu jadi bahan ejekan seisi sekolah. Dari tubuhnya yang besar, kacamatanya yang ekstra tebal, rambut kribo nggak beraturan, sampai status sosial keluarganya. Nggak ada yang lebih menyakitkan buat Maya selain hal ini, sampai-sampai sekolah seperti sebuah neraka buat dirinya. Yang ada, Maya depresi berat dan berencana bakal bunuh diri !

Menata hati

Apa yang dialami Hera, Tika, atau Maya penyebabnya satu, sakit hati. Masih banyak teman-teman kita atau bahkan kita merasakan hal yang sama, mungkin dengan kasus yang berbeda bahkan lebih parah ! Cara mereka menyikapi rasa sakit itu berbeda-beda. Tapi sebenarnya, apa iya sakit hati itu mesti dilampiaskan dengan cara yang ekstrem dan cenderung negatif ? Atau ada cara lain yang lebih bijak ?

Seorang internis sekaligus peneliti obat perilaku di Pusat Kesehatan Universitas Duke, Dr. Williams mengatakan bahwa cara jitu bagi orang yang penuh marah untuk bisa bebas dari beban adalah memberikan maaf. Dengan melepas kekesalan dan membuang jauh-jauh pikiran balas dendam, rasa marah bisa terangkat dari pundak kita. “Sakit hati juga semakin mereda dan kita bisa melupakan kesalahan orang lain,” kata Dr. Williams seperti yang ditulis di Buku Kekuatan Optimisme.

Well, mengucapkan selalu lebih mudah daripada melakukan. Tapi apa yang dibilang Dr. Williams memang benar, meskipun kita tahu bahwa kita punya kesulitan dalam hal memaafkan ! Sebaiknya kita ingat, memaafkan bukan berarti kita kalah kok, justru sebaliknya ‘memukul’ telak orang-orang yang telah menyakiti kita dengan kasih. Memaafkan juga menunjukkan penghargaan kita terhadap diri sendiri, karena kita telah membebaskan hati kita dari rasa sakit. Dengan kata lain, memaafkan akan membantu kita menata kembali serpihan hati kita yang telah berantakan.

Bye-bye sakit hati ...

Daripada nangis dan bikin mata bengkak, mengurung diri di kamar, memusuhi semua orang, atau malah mengkonsumsi narkoba dan bunuh diri segala, mending kita cari cara lain yang lebih baik untuk mengatasi rasa sakit hati kita. Kita masih muda dan kayaknya waktu kita terlalu berharga deh kalau hanya dihabiskan untuk marah, dendam, mengasihani diri sendiri, dan menyesali kondisi. Semuanya bakalan percuma karena nggak bakal bikin keadaan kita lebih baik !

Kalau kita melakukan hal-hal bodoh sebagai ungkapan sakit hati, mungkin kita akan merasa lebih baik karena emosi kita tersalurkan. Tapi itu cuma rasa nyaman sesaat dan bikin kita tambah terpuruk. Lebih baik sebagai pelarian, kita menggali potensi yang ada dalam diri kita seluas-luasnya dan berusaha menggapai impian kita. Dengan begitu, kita merasa lebih ‘hidup’ dan memandang segala sesuatu lebih dewasa.

Pernah dengar pepatah “Setelah badai hujan, pasti muncul pelangi ?” Hidup ini penuh harapan loh ! Percaya deh kalau ada sesuatu yang indah menunggu kita di depan sana. Orang yang berani bukan orang yang bisa meninju lawannya sampai roboh kok, tapi orang yang mau menghadapi kenyataan dan tetap melangkah maju ... betapa pun sulitnya pergumulan yang ia hadapi. Buktikan kepada semua orang dan sama diri sendiri bahwa kita mampu melewati semuanya. Sesedih apapun kita, sesakit apapun hati ini kita harus tegar dan jangan mau kalah sama keadaan. Itu baru layak dapat acungan jempol !

Manajemen sakit hati

Pengen bisa memaafkan dan punya harapan buat masa depan ? Ini caranya ...

  1. Tarik napas panjang dan terimalah kenyataan. Belajar melihat bahwa hal-hal yang terjadi dalam hidup kita nggak selalu sesuai dengan apa yang kita mau.

  2. Cari seseorang untuk curhat tentang masalah kita. Kalau takut bocor, bisa kok curhat sama diary atau sama teman chatting. Pokoknya, jangan dipendam sendiri.

  3. Jangan menyembunyikan sakit hati buat diri sendiri apalagi sampai menutup diri karena takut untuk sakit hati lagi. Justru dengan begini bikin kita jadi sasaran buat rasa marah, kepahitan, dan kasihan sama diri sendiri.

  4. Dekatkan diri pada Tuhan. Dengan berdoa kita bisa semakin kuat, punya pegangan, dan nggak gampang ‘jatuh’. Minta Dia menolong kita buat membersihkan hati dan pikiran dari rasa marah, dendam, dan sakit hati. Supaya kita bisa memaafkan dengan tulus.

Kalau sakit hati ...

Daripada menutup diri, jadi ‘budak’ narkoba, atau malah bunuh diri, kita bisa mengubah sakit hati menjadi sesuatu yang lebih penting buat hidup kita. Ini contohnya ...

  1. Daripada nge-drugs, mendingan kita olah raga, main musik, atau melakukan sesuatu yang kita suka buat membangkitkan semangat hati.

  2. Patah hati nggak berarti menutup diri buat cowok lain. Rugi banget lagi ! Buktikan kalau kita bisa mendapat pacar baru yang lebih ‘berkualitas’ dibanding mantan.

  3. Habiskan banyak waktu dengan teman-teman biar nggak merasa kesepian dan biar nggak berpikir ‘aneh-aneh’.

  4. Tulis ‘kisah hidup’ kita yang penuh warna itu dalam jurnal. Kalau selesai, siapa tahu bisa dijadikan sebuah novel keren karya kita sendiri. Mmm ... siapa bilang sakit hati bikin kita jadi nggak produktif ... ?

Gfacts

Orang yang melihat dunia dengan penuh curiga dan sinisme, bisa memperpendek umur mereka sendiri.


Danthy

0 Comments:

:a: :b: :c: :d: :e:
:f: :g: :h: :i: :j:
:k: :l: :m: :n: :o:
:p: :q: :r: :s: :t:
:u: :v: :w: :x: :y:
:z: :1: :2: :3: :4:
:5: :6: :7: :8: :9:
:10: :11: :12: :13: :14:

Post a Comment

newer post older post