Nggak nyaman ...
Nggak hepi ...
Nggak pengen gabung ...
Nggak hepi ...
Nggak pengen gabung ...
Pernah nggak kita merasa nggak cocok atau nggak diterima sama teman-teman di lingkungan kita ? Duh ... rasanya bete banget dan pengen cepat-cepat pulang saja ! Kayaknya nggak ada yang ‘nyambung’ sama kita, nggak ada yang bisa ngertiin kita. Pokoknya nggak ‘klik’, deh ! Padahal, kita kan bakal terus ketemu sama mereka ...
Coba deh baca pengalaman teman-teman kita ini, pernah nggak kita juga mengalaminya ?
Ups, merasa nggak asing dengan pengalaman-pengalaman Tiara, Joan dan Novia ? Hmmm, sebenarnya apa sih yang bikin mereka –dan kita– merasa begitu ?
Banyak sebabnya
Sebagai makhluk sosial, kita ingin selalu merasa nyaman dan aman dengan lingkungan di mana kita berada. Lingkungan seperti ini bisa kita dapat kalau karakter-karakter teman atau orang di lingkungan kita nyambung dengan kita. Ambil contoh saja, teman-teman se-geng atau sobat-sobat dekat kita. Kenapa kita senang berada di tengah-tengah ? Soalnya, sifat-sifat mereka banyak kesamaannya dengan sifat kita. Ya jelas saja ngobrol, bercanda atau pola pikirnya lebih klop banget sama kita.
Tapi ... nggak mungkin kan kita hidup terus menerus dengan orang-orang yang cocok dengan kita ? Kita bakal banyak ketemu orang dengan sejuta karakter yang pastinya berbeda dengan kita. Soalnya, kita kan nggak hidup di situ-situ saja. Kita sekolah, kita les, ikut ekskul A, gabung komunitas B, lalu pindah sekolah, pindah rumah, dst dst. Kita harus sadar kalau sifat-sifat orang itu berbeda-beda. Nah, karena kita ketemu dengan sifat yang beda-beda itulah, kadang-kadang timbul perasaan nggak nyaman dan merasa nggak cocok dengan teman-teman yang punya sifat atau karakter yang beda.
Hmm ... tapi perasaan nggak ‘fit-in’ atau nggak bisa ‘masuk’ di lingkungan kita ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lainnya.
Kalau kita sudah mengalami perbedaan seperti tadi, biasanya kita jadi merasa sensi deh. Kenapa kok teman-teman nggak nerima aku ya ? Kok mereka nggak mau gaul sama aku ? Duh aku kesepian nih, nggak ada teman yang cocok ... Wuih, nggak nyaman banget deh pokoknya !
Rugi banget loh ...
Apa sih efek jeleknya kalau kita punya perasaan seperti itu ? Yang pasti, kita bakalan lebih sibuk sama perasaan-perasaan kita yang negatif daripada mencoba membuka hubungan baru dengan teman-teman baru di sekeliling kita.
Akhirnya, kita pun jadi kelihatan menutup diri. Cenderung diam dan terkesan menjauhkan diri alias nggak mau gabung. Tanpa kita sadari, ekspresi wajah dan bahasa tubuh kita pun jadi ngasih kesan : “Jangan dekat-dekat gue, deh !”. Wah ... kalau sudah gitu, teman-teman lain yang belum kenal sama kita, jadi makin nggak pengen kenal deh sama kita. Soalnya, mereka sudah malas duluan melihat sikap kita.
Gara-gara pikiran kita dipenuhi dengan yang jelek-jelek, kita malah jadi merasa terasing sendiri dan nggak bisa konsen beraktivitas. Kita jadi malas buat memulai duluan. Seperti Dea dan Joan yang jadi nggak konsen sekolahnya, Tiara yang jadi malah kursus Inggris, plus Novia yang nggak dapat serunya ikutan cheers karena memilih untuk cabut. Rugi, kan ?!
Biar bisa ‘klik’ ...
Terus, mesti gimana dong biar nyambung sama teman-teman ? Hmm, coba deh untuk :
Nah, kalau kita sudah mencoba kenal dengan mereka tapi masih nggak cocok ? Ya, santai saja ! Yang penting kita sudah berusaha. Pokoknya kita saling menghormati dan menjalin hubungan baik saja dengan mereka. Jangan ngerasa nggak fit-in lagi ya ...
- ”Uh, malas banget pergi les Inggris ! Semuanya sudah pintar banget Inggrisnya dan nggak pernah nganggap aku yang Inggrisnya masih pas-pasan” keluh Tiara dalam hati.
- ”Mampus gue ! Di sekolah baru, teman-teman gue nggak ada yang mau temanan sama gue ... Habis gue kan orangnya rame banget, nggak cocok sama mereka yang kalem-kalem !” kata Joan kesal.
- That’s it ! Gue mau ke luar dari cheers ! Percuma saja, gue nggak pernah dianggap. Mereka kayak nge-geng sendiri gitu ... Gue sendiri yang masih baru, jadi dicuekin deh !” omel Novia bete.
Ups, merasa nggak asing dengan pengalaman-pengalaman Tiara, Joan dan Novia ? Hmmm, sebenarnya apa sih yang bikin mereka –dan kita– merasa begitu ?
Banyak sebabnya
Sebagai makhluk sosial, kita ingin selalu merasa nyaman dan aman dengan lingkungan di mana kita berada. Lingkungan seperti ini bisa kita dapat kalau karakter-karakter teman atau orang di lingkungan kita nyambung dengan kita. Ambil contoh saja, teman-teman se-geng atau sobat-sobat dekat kita. Kenapa kita senang berada di tengah-tengah ? Soalnya, sifat-sifat mereka banyak kesamaannya dengan sifat kita. Ya jelas saja ngobrol, bercanda atau pola pikirnya lebih klop banget sama kita.Tapi ... nggak mungkin kan kita hidup terus menerus dengan orang-orang yang cocok dengan kita ? Kita bakal banyak ketemu orang dengan sejuta karakter yang pastinya berbeda dengan kita. Soalnya, kita kan nggak hidup di situ-situ saja. Kita sekolah, kita les, ikut ekskul A, gabung komunitas B, lalu pindah sekolah, pindah rumah, dst dst. Kita harus sadar kalau sifat-sifat orang itu berbeda-beda. Nah, karena kita ketemu dengan sifat yang beda-beda itulah, kadang-kadang timbul perasaan nggak nyaman dan merasa nggak cocok dengan teman-teman yang punya sifat atau karakter yang beda.
Hmm ... tapi perasaan nggak ‘fit-in’ atau nggak bisa ‘masuk’ di lingkungan kita ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lainnya.
- Nggak pede
Seperti yang dialami Tiara di Kursus Bahasa Inggris tadi. Bisa jadi, kita nggak pede untuk gaul sama teman-teman yang lain soalnya kemampuan mereka lebih oke. - Minat atau sifat berbeda
Gaya hidup sehari-hari dan kesukaan kita berbeda dengan mereka, seperti yang dialami Joan. Misalnya, yang lainnya girlie banget, kita justru lebih suka hal-hal sporty. - Karena umur beda
Mungkin juga, kita merasa nggak cocok kalau kita sedang berada di tengah sepupu-sepupu kita atau teman les yang umurnya berbeda dengan kita. Beda umur kan beda pola pikir dan kebiasaan ...
Kalau kita sudah mengalami perbedaan seperti tadi, biasanya kita jadi merasa sensi deh. Kenapa kok teman-teman nggak nerima aku ya ? Kok mereka nggak mau gaul sama aku ? Duh aku kesepian nih, nggak ada teman yang cocok ... Wuih, nggak nyaman banget deh pokoknya !
Rugi banget loh ...
Apa sih efek jeleknya kalau kita punya perasaan seperti itu ? Yang pasti, kita bakalan lebih sibuk sama perasaan-perasaan kita yang negatif daripada mencoba membuka hubungan baru dengan teman-teman baru di sekeliling kita.
Akhirnya, kita pun jadi kelihatan menutup diri. Cenderung diam dan terkesan menjauhkan diri alias nggak mau gabung. Tanpa kita sadari, ekspresi wajah dan bahasa tubuh kita pun jadi ngasih kesan : “Jangan dekat-dekat gue, deh !”. Wah ... kalau sudah gitu, teman-teman lain yang belum kenal sama kita, jadi makin nggak pengen kenal deh sama kita. Soalnya, mereka sudah malas duluan melihat sikap kita.
Gara-gara pikiran kita dipenuhi dengan yang jelek-jelek, kita malah jadi merasa terasing sendiri dan nggak bisa konsen beraktivitas. Kita jadi malas buat memulai duluan. Seperti Dea dan Joan yang jadi nggak konsen sekolahnya, Tiara yang jadi malah kursus Inggris, plus Novia yang nggak dapat serunya ikutan cheers karena memilih untuk cabut. Rugi, kan ?!
Biar bisa ‘klik’ ...
Terus, mesti gimana dong biar nyambung sama teman-teman ? Hmm, coba deh untuk :
- Stop sensi dan buang jauh pikiran jelek
Jangan berpikiran negatif dan jadi sensitif dulu pas ngalamin perbedaan dengan teman-teman. Coba kenali dulu situasinya. - Terima perbedaan apa adanya
Ingat, kita semua diciptakan berbeda-beda karakter. Kita nggak bisa memilih pengen bareng sama orang-orang yang cocok sama kita terus menerus. Beda bikin kaya, kan ? - Introspeksi
Coba deh kita jujur sama diri kita, kenapa kita bisa merasa nggak nyaman di lingkungan kita sendiri. Jangan-jangan bukan gara-gara lingkungannya, tapi gara-gara sikap kita yang nggak ngebuka diri itu. - Buka diri
Coba deh buat mengenal teman-teman kita itu lebih mendalam. Let’s mingle ! Mulai duluan dan gabung sama mereka, tapi jangan sampai terkesan sok akrab. Kalau sudah saling kenal, mereka pasti nggak se-nyeselin yang kita kira ! - Jangan takut kecewa
Yap ! Biasanya belum apa-apa kita sudah malas duluan. Kita takut kecewa atau sakit hati kalau-kalau ditolak sama mereka. Nah, pede saja deh. - Cari hal-hal positif
Coba lihat teman-teman kita, pasti ada hal positifnya. Mungkin mereka nggak seheboh sobat-sobat kita di lain tempat, tapi mereka oke loh diajak hunting cowok cakep atau window-shopping bareng. Mereka bisa ngajarin hal-hal baru yang sama serunya. Setiap orang pasti ada sifat positif yang bisa kita tiru !
Nah, kalau kita sudah mencoba kenal dengan mereka tapi masih nggak cocok ? Ya, santai saja ! Yang penting kita sudah berusaha. Pokoknya kita saling menghormati dan menjalin hubungan baik saja dengan mereka. Jangan ngerasa nggak fit-in lagi ya ...
Nursasongko
0 Comments:
Post a Comment